Menjemput Bidadari Surga

 Duh…!

Rasanya bagaimana ya?

Jika membayangkan, suatu saat nanti, setelah tak lagi hidup di dunia fana, akan disambut oleh siapakah saya? Apakah oleh malaikat yang tak pernah dibohongi? Ataukah oleh Sang Bidadari Surga yang hanya menyambut manusia dengan saldo luar biasa sebagai bekal pahalanya.

Cerita tentang Saldo dan Bidadari Surga sengaja saya letakkan di muka, karena kisah yang sepintas diceritakan oleh seseorang yang saya kagumi itu, berbekas dengan sangat di benak saya.

Sibuk mencari saldo dunia saja sudah lumayan mengerahkan energi dan sampai kini sedang terus berjuang; belum lagi memikirkan saldo akhirat agar layak disambut Sang Bidadari Surga.

Buku ini, tak hanya bercerita tentang satu hal, tapi banyak kisah nyata dengan upaya untuk mengungkap makna dan nilai yang semoga saja berharga bagi pembaca.

Beberapa kisah bercerita tentang betapa kekuatan pikiran yang sangat maju ke depan, menganggap kini adalah bagian dari nanti, jujur saja, membawa orang-orang yang ada dalam kisah ini menjadi manusia yang sukses dan bermanfaat bagi manusia lainnya.

Beberapa kisah bercerita tentang kesialan, kekesalan dan tindakan yang tak mengenakan, yang mau tak mau harus ditelan dan disaksikan. Memang, kualitas hidup seseorang bukan hanya diukur dari kesenangan yang dialaminya, akan tetapi juga dari bagaimana dia bersikap terhadap ’kesialan’ yang diterimanya. Kesialan itu bisa berbagai rupa, ada yang karena orang lain, ada juga yang karena diri sendiri, the right man on the wrong place atau the wrong man on the right place (baca bagian Dua Kali Dikentutin dan Pengamen Amnesia).

Beberapa kisah bercerita tentang bahwa apa pun yang terjadi dengan diri kita, semuanya adalah tanda-tanda kekuasaan Allah (baca bagian Tukang Ojeknya Gagu,  Jangan Menunggu Intervensi Tuhan untuk Berubah dan Melibatkan Tuhan dalam Pengambilan Keputusan).

Pada bagian akhir, sengaja ditempatkan tulisan tentang keberadaan manusia dalam kuadran senang dan benci; keseuaian antara apa yang manusia senangi dan benci dengan yang Allah senangi dan benci. Hidup manusia akan bermaknya ketika bisa Menyenangi yang Disenangi-Nya dan Membenci yang Dibenci-Nya.

Buku ini adalah tentang alternatif cara pandang dalam melihat dunia di sekeliling, sehingga bisa bersyukur jika mendapat kebaikan dan bersabar ketika mendapat musibah.

Selamat membaca, selamat menemukan hikmah dan nilai. Semoga bisa terus berbagi manfaat yang mencerdaskan.

———

Saldo dan Bidadari Surga? Tentang apakah buku ini?

Sederhana saja, buku ini diawali kisah tentang seseorang yang sangat saya kenal; suatu saat di masa lalu, ketika belum sukses, tertatih-tatih untuk membuat hidupnya bermakna. Kini, setelah sukses secara financial dan apa yang diraihnya di alam fana selalu dihubungkan dengan apa yang dihadapinya di alam kekal nanti.

Semoga tak menggurui, karena niatnya memang hanya berbagi.

Seperti buku sebelumnya, buku lebah cerdas berbagi tentang peristiwa nyata yang dialami sehari-hari, dengan upaya menjadikannya sebagai cerita bernilai. Ada yang sedih, mengharukan, tapi ada juga yang lucu dan menggelikan. Santai saja membacanya. Jika ada yang terjadi dengan emosi, hati dan pikiran, dengarkan saja secara seksama.

Beberapa kisah, sebenarnya malu saya ceritakan, akan tetapi dengan ikhlas saya bagi kepada para pembaca sekalian. Oleh karena itu, bacalah buku ini seperti cermin, di dalamnya bercerita tentang ketidaksempurnaan. Akan tetapi justru usaha seseorang dalam menyikapi ketidaksempurnaan akan membantu dia menuju kesempurnaan.

Selamat membaca, semoga bisa konsisten bertindak sepenuh hati untuk menambah saldo di dunia, supaya di akherat kelak disambut dengan kemuliaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *