Sore ini kami bertemu di JCo, Botani Square… Saya bertemu dengan seorang laki-laki kawan SMA, seorang wanita kawan kuliah yang benang merah keduanya adalah cum laude (hehehe). Satu lagi, namanya saya sudah dengar sejak lama, dan kini menjadi suami dari kawan saya yang wanita.
Obrolan sebenarnya tidak jauh dari masa lalu. Masa-masa kuliah, yang menyenangkan, tapi sepertinya sepihak saja kalau urusan menyenangkan, karena bagian saya, jadi tidak menyenangkan. Tapi, saya senang kini bisa menemukan kesenangan di balik kesedihan masa lalu itu. Ketawa saya lepas. Apalagi teman-teman saya, ketawa atau ngetawain ya…?
Obrolan masa lalu itu pun bergeser perlahan ke masa depan. Ketiga teman saya sudah memutuskan untuk jadi entrepreneur. Walaupun, salah satunya tetap menjadi dosen, yang ‘kelebihan berat badan dan kekurangan rambut’ (kata mahasiswanya). Saya memutuskan untuk menjadi karyawan mulai pekan depan. Semacam persiapan amunisi lebih penuh untuk suatu saat memiliki bisnis yang berbasis penulisan.
Keberadaan saya disitu adalah untuk menuliskan gagasan teman saya tentang Employ-Preneur, employee yang siap-siap jadi entrepreneur. Bagus juga. Saya berpikir, pemikiran ini bisa memicu membentuk komunitas. Sama seperti Black Community, idenya sederhana, karena kesukaan akan warna hitam. Begitu juga Employ-Preneur, idenya sederhana, karena tidak mau selamanya jadi karyawan, tapi tidak mau juga tidak ada persiapan.
Dunia memang tidak selebar daun kelor. Rupanya teman saya yang pernah bekerja di perusahaan asing ini juga dikenal sebagai orang yang sering memotivasi orang lain untuk melakukan inovasi. Jangan-jangan, dia pernah jadi pembicara atau motivator di acara Black Innovation Goes to Campuss? Habis, idenya memang inovatif sih.
Pergeseran masa lalu yang penuh dengan rekening emosi itu pun berujung pada komitmen untuk bersinergi merancang masa depan yang mudah-mudahan makin berenergi. Saya dengan menulis, temen saya yang pebisnis dengan pelatihannya. Kombinasi yang menyenangkan.
Saya merasa, pertemuan itu memang sinergi dalam artian silaturahmi energi. Mungkin penting untuk bertemu dengan siapa pun yang pernah memiliki rekening emosi positif di masa lalu, supaya bisa merancang masa depan yang lebih punya energi.