Smart FM

Saya ditanya sama Ade Rai (AR)

AR : yang namanya konsumtif itu apa coba?

Saya : beli makanan, beli sesuatu yang pokoknya berlebihan

AR : beli tas harganya berapa?

Saya : 400 ribu

AR : mikir ngga pas milih tas

Saya : Iya

AR : tasnya dapet

Saya : dapet, dituker sama uang

AR : kalau ke rumah sakit, pernah nawar obat? kalau dikasih obat yang 100 ribu ama 500 ribu, milih mana?

Saya: ngga pernah nawar obat. Pilih yang 500 ribu dong. Ngga apa-apa mahal.

AR : Nah.. itu konsumtif…

Saya : hah…..

Percakapan sederhana, untuk memahami mindset masing-masing, karena kita akan mengupas sisi pandang dari seseorang yang tercelup dan menjadi bagian penting dari perjalanan olahraga dan pola hidup sehat di Indonesia.

Saya baru kebuka bahwa sakit itu bisa konsumtif, letaknya pada tidak adanya kecenderungan untuk memilih, alias menerima obat asalkan sehat bisa didapat. Padahal sehat itu sudah kita miliki sebelumnya. Konsumtif itu ketika kita keluar uang karena sakit untuk beli kesehatan. Hmmm, kudu rada dipikir-pikir juga nih…

Memang kita seringkali salah kaprah, tanpa tahu yang benar kaprahnya bagaimana. Salah kaprah mengartikan yang namanya sakit adalah berhubungan dengan fisik. Padahal sakit itu bukan hanya terbaring di rumah sakit, akan tetapi lebih sakit lagi karena terbaring itu, kita tidak bisa memberi nafkah kepada anak-anak dan ketika alokasi dana yang seharusnya untuk hal lain malah dialokasikan untuk mengobati sakit.

Salah kaprah ketika melihat sakit hanya berurusan dengan penyakit fisik. Sakit juga berhubungan dengan perasaan. Dalam olahraga, sakit itu ya kalah dan malu.

Makanya perlu kita re-definisi sakit itu menjadi sehingga benar kaprah… bahwa sakit berhubungan dengan segala sesuatu yang membuat kita mengalami kerugian, baik dari sisi fisik, maupun non fisik.

One thought on “Salah Kaprah vs Benar Kaprah

  1. Nah.. ini juga yang lagi saya cerna… pokoknya yang namanya konsumtif itu adalah ketika membayar sesuatu yang tidak dapatkan imbalannya. Menjaga kesehatan ya ngga konsumtif, khan sehatnya dapet. Tapi mengeluarkan uang karena sakit untuk mendapatkan sehat, itu yang konsumtif. ditambah lagi dengan mindset kita kalau udah menyangkut sakit, rasio kadang ngga jalan, seperti kasus ngga pernah ada pasien minta obatnya dikurangi atau milih harga yang murah…
    Tunggu aje ye lengkapnya… saya kudu interview lebih dalam…

  2. jadi inget cerita temen sayah dimarahin bapaknya. ceritanya lagi diajarin apa itu konsumtif dengan belanja sepuasanya di supermarket akhirnya pulang baru diceramahin. semua barang belanjaannya diomelin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *