Seharian saya di rumah.. ternyata menyenangkan juga. Naya (anak saya) sih nonton Chicken Littel untuk yang ke-15 kalinya… gak bosen-bosen dia…. Saya lagi dikejar deadline beresin dua buku… tentang Pilkada bareng Helmy Yahya sama A to Z tentang Sugesti Diri yang dulunya wawancara ama Dewi Hughes, tapi baru sekarang ada yang tertarik buat nerbitin..alhamdulillah… paling ngga ini menimbulkan keyakinan, kalau sebuah gagasan ditolak, bukan jelek, masalah waktu aja dan kudu sering-sering ketok pintu… siapa tahu pintu yang bener kebuka pada akhirnya, dan ide kita diterima..

Menulis menjadi pekerjaan utama saya sekarang, karena memang ngga ada kerjaan lain. Tapi dengan fokus nulis, kok kerjaannya jadi banyak ya, nulis buat sendiri, buat orang lain.. eh, nambah lagi nulis buat anak saya juga. Saya berjanji untuk buat buku sebagai hadiah ulang tahunnya yang ke-3 nanti…. untungnya masih 20 oktober 2009…

Saya menguji diri saya sendiri, fokus pada anak saya dan mengerahkan seluruh sel-sel dalam otak saya untuk mencerna apa saja yang dilakukan oleh anak saya selama 2 tahun lebih 1 bulan ini… then.. A ha…!

Inilah hasilnya…. (sebenarnya udah kesusun jadi A to Z, tapi inget tulisan temen saya tentang plagiator jahat, jadi dikit aja deh yang ditulis)

Awali dan akhiri hari dengan senyum

Berjamaah itu nikmat

Cinta itu kata kerja

Do’a itu bentuk kepedulian

Empati membuat kita terlibat

Fitrah harus dijadikan sebagai poros

Hafal itu indikasi pintar

Nah.. ternyata ketemu juga alurnya… alur itu adalah bagaimana sebuah tulisan bisa meng-utuh sebagai sebuah buku. Alur membuat satu gagasan dengan gagasan lainnye bertautan. Daripada sulit menyusun alur kehidupan anak saya.. maka saya pun memanfaatkan tersedianya alfabet sebagai alur…

Pekerjaan berikutnya adalah bagaimana mengalirkan tulisan… A ha…!

Ternyata caranya adalah dengan membuat informasi di otak saya, yang asalnya berada di folder yang berbeda, bisa membuat folder baru. Di folder tentang kepintaran di otak saya, ada konsep tentang bagaimana pintar, tiba-tiba bisa bergabung dengan konsep ceria di folder tentang otak emosi dan membentuk cerita bernama Hafal itu indikasi. Wah…wah, seru juga ternyata.

Intinya sih… Supaya tulisan mengalur

Kita kudu rajin-rajin bikin folder dalam otak supaya tulisan bisa membentuk alur. Foldernya jangan nama aja. Misal di otak ada folder sabar… tapi ngga ada isinya, atau isinya cuma definisi aja. Isi folder sabar itu dengan kisah tentang orang sabar, hadits tentang orang sabar, atau pengalaman pribadi tentang kesabaran.

Supaya tulisan mengalir

Rajin-rajin membuat silaturahmi antara konsep yang ada di folder satu dengan folder lainnya. Malahan bisa menghasilkan folder baru. Tingkat rajinitas silaturahmi antar folder inilah yang membuat tulisan kita mengalir.

Jadi….

Rajin-rajin bikin folder dalam otak supaya tulisan mengalur

Rajin-rajin mengadakan silaturahmi antar folder dalam otak, supaya tulisan mengalir…

Tulisan menjadi ilmu kalau mengalur, dan menjadi kenikmatan pembacanya jika mengalir.