Backstage, Ancol.. acara Cover Story, TVOne

Ikutan shooting live Cover Story TVOne, bintang tamu-nya Keris Patih, tapi ngga nyambung ama materi yang didiskusiin sama host acara. Ada Helmy Yahya (HY) yang seharian ini saya barengan, mulai dari pagi di Bekasi, siang di Bandung minum kopi duren, sore di FX dan endingnya di Ancol…. what a day…

Topiknya ngga jauh-jauh sama artis yang terjun ke politik. Sorotan diarahin sama HY yang ‘kalah’ di Pilkada Sumsel. Ada statemen menarik ketika host nanya:

Host : Mas, bagaimana perasaan setelah kalah tipis di Sumsel

HY : Biasa aja. Kalah – Menang itu biasa. Itu hasil. Yang jelas saya sudah bertempur habis-habisan. Pokoknya, bagi saya bagaimana menikmati kompetisi itu dan all out (gitulah kira-kira)

Yup… memang dibutuhin jiwa besar dan mental kuat untuk ngakuin kesalahan. HY bisa saja melanjutkan gugatan ke MA. Tapi memilih untuk tidak melanjutkan adalah indikasi bahwa HY sudah punya sudut pandang yang lebih luas. Kalau kata Mas Bima Arya sih, mirip-mirip Al Gore. Al Gore punya kesempatan untuk nuntut, tapi milih ngga, milih ngabdi untuk dunia, dan sukses!

Realitasnya, George Bush setelah jadi presiden dihujat dimana-mana, Al Gore malah dapet hadiah nobel. Kondisinya mirip dengan HY. Ngga tahu gimana endingnya gubernur sumsel sekarang, dan ngga tau juga endingnya HY setelah ini. Yang jelas, saya sendiri ngeliat dan ngerasa, ada energi yang menambah kekuatan HY untuk bisa memberikan lebih banyak manfaat kepada lebih banyak orang.

Kalau sukses adalah sebuah perjalanan, maka politik adalah hanya salah satu titik di antara perjalanan itu. Naif sekali kalau kemudian dikendalikan oleh satu titik, padahal perjalanan untuk sukses dan bermanfaat bagi banyak orang masih begitu luas.

Walaupun saya jadi screensaver di acara itu, alias kadang muncul kadang ngga sebagai background, tapi saya ngerasain betul bahwa itu bukan sekedar talkshow. Ada message kuat yang tersampaikan, dan message itu telah membuat folder baru dalam otak saya tentang definisi menang – kalah.

Menang kalah adalah kondisi, bagaimana menikmati kompetisinya adalah ukuran kualitas individual

One thought on “Menikmati Kompetisi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *