Sore kemarin saya pulang kantor agak telat, karena ada dead-line pemeriksaan naskah. Ketika sampai di stasiun Depok Baru, informasi dari petugas KA mengatakan bahwa kereta saat ini masih berada di stasiun Pasar Minggu Baru. Masih lumayan jauh.
Di kantong saya tersisa selembar uang 50 ribuan. Saya mikir juga, kalau ngga ada receh bisa berabe nanti bayar uang parkir yang 3 ribu. Saya pun memutuskan untuk membeli somay yang harganya Rp 3.500. Makan sekaligus dapat kembalian.
Sekitar 30 menit kemudian, kereta pun muncul dan berhenti di Depok Baru. Saya naik, berdesakan seperti biasa dan mendapat tempat di dekat pintu. Di sebelah saya ada seorang anak muda yang berdiri, tapi sambil terkantuk-kantuk. Tak berapa lama, kereta sampai di Depok Lama. Banyak yang turun. Apalagi kereta akan disusul oleh kereta AC Ekonomi, yang berarti, asalnya turun di sebelah kiri, pindah ke sebelah kanan. Dorong-dorongan pun terjadi lagi.
Kereta berjalan kembali, kali ini penumpangnya agak berkurang. Leluasa saya mengambil tempat. Penumpang di sebelah saya, yang tadinya terkantuk-kantuk, kini sudah agak segar. Dia kemudian merogoh kantong belakang celananya. Ternyata dompetnya hilang.
Segera saja dia melihat ke sekeliling. Orang terdekat dengannya, seorang yang masih muda juga, membawa tas ditaruh di depan, diminta untuk mengangkat tangannya. Seperti digeledah oleh polisi. Anak muda yang kehilangan dompet tadi, yang masih panik, mencari dompetnya di tubuh penumpang yang dengan pasrah menerima tubuhnya dipegang-pegang. Nihil. Ternyata copetnya bukan dia.
Anak muda yang kehilangan dompet tadi pun bingung. Dia kemudian bergumam.
“Aduh..mana ngga ada ongkos lagi, gimana pulangnya…?”
Saya yang berada di dekatnya, langsung inget, kalau di kantong saya ada uang kembalian Rp 46.500. Saya merogoh kantong dan mengambil uang Rp 5.000 dan memberikannya kepada anak muda yang kehilangan dompet tadi.
“Nih Mas.. semoga manfaat…”
“Makasih..” sret..langsung saja uang itu diambil.
Kasihan juga anak muda tadi. Karena tidak hati-hati, dompet beserta isinya hilang. Saya juga bersyukur tadi makan somay, sehingga punya uang untuk diberikan. Kalau uang saya masih 50 ribu, mikir juga mau ngasih, ntar saya yang ngga punya ongkos.
bisa jadi pelajaran nih supaya lebih ati2 aja di tempat umum.
Alhamdulillah juga saya belum pernah kecopetan, jangan sampe deh 🙂
nice post mas