Kemarin saya mengantar isteri untuk periksa USG. Lahirannya, kata Dr. Hidayat, sekitar tanggal 31 Desember 2008.
Saya dan isteri saya sebenarnya penasaran dengan jenis kelamin anak kami. Begitu di USG, kakinya kelipet, ngalangin ‘anu’-nya, jadi ngga ketahuan deh jenis kelaminnya apa. Makanya, saya siap-siap dengan 2 nama, satu perempuan.. VIRGIANTIKA SYAMILA.. dan satu lagi nama laki-laki… VIRGIANDANI MUHAMMAD atau VIRGIAMRI MUHAMMAD.. lho.. jadi 3 nama ya…?
Dokternya pesen agar isteri saya rajin-rajin jalan pagi, supaya cepet konstraksi. Itu berarti intruksi ke saya juga, supaya menemani jalan pagi.
Besoknya, saya, isteri danĀ Naya bangun pagi. Segera bersiap untuk jalan pagi, mengawal sang Bunda-nya Naya. Saya mengajak isteri saya untuk ke sebuah lapangan sepakbola yang sering menjadi tempat saya bermain sejak kecil. Letaknya persis di kaki Gunung Salak, jadi bagus juga kalau difoto.
Saya membawa bola, tujuannya ya, sambil menunggu isteri saya jalan pagi, saya dan Naya main bola.
Isteri saya rupanya sudah tahu memilih area mana yang tepat untuk jalan pagi. Pada saat kelahiran Naya, isteri saya jalan pagi di jalan kecil dekat rumah mertua. Jalannya aspal, tapi rata. Lumayan. Dan dari jalan pagi itu juga, isteri saya mengalami bukaan dua, pergi ke rumah sakit Gatot Subroto da 10 jam kemudian, Naya lahir. Alhamdulillah.
Kini, siaran ulangan jalan pagi dilakukan untuk adiknya Naya yang belum ketahuan jenis kelaminnya. Saya melihat isteri saya makin cantik dengan baju olahraga warna pink-nya, dan perut gendut yang membawa buah hati kami. Apalagi dengan ‘wallpaper’ Gunung Salak yang biru dengan langit bersih.
Semoga jalan pagi membantu kelancaran kelahiran anak kami. Yang jelas, jalan pagi jadi agenda rutin kami yang sangat menyenangkan.
mana pic nyonya dengan setting gunung salaknya.?semoga lancar sampai lahiran ya, pak!
betul itu…anak saya juga dulu terbantu dengan jalan paginya istri saya….