Sudah 2 kali Andra, anak bungsu saya yang masih berusia 5 bulan, jatuh dari tempat tidur. Sejak tak ada pembantu, memang isteri saya jadi agak repot, ngerawat Andra, apalagi Andra lagi lincah-lincahnya, dan sedang belajar merangkak.

Hasilnya, ketika isteri saya masak, Andra di kamar tidur dan “Blep” bukan “Buk!”, Andra jatuh ke lantai, yang sebelumnya sudah diberi kasur busa agak tipis plus kasur Palembang. Walaupun tak ada apa-apa, tapi tentu saja itu bikin panik.

Isteri saya segera menelpon saya yang sedang interview untuk menjadi dosen di sebuah akademi di Bogor dan meminta saya untuk langsung beli box bayi.

Segera saya beli box bayi ke daerah Sukasari. Karena buru-buru, saya pun membeli dari stok yang ada saja. Hasilnya, tersedia satu box bayi yang harus dipasang. Sang pemilik dengan sangat telaten dan baik hati mencontohkan pemasangan box bayi itu saya otomatis memperhatikan. Baik betul bapak pemilik toko itu.

Setelah selesai, dijelaskan dengan perlahan dan sangat detail, bapak pemiliki toko itu pun mengatakan kepada saya..

“Mohon maaf Pak.. karena ini stok terakhir, jadi memang tidak ada manualnya….”

Gubrak! Pantes aja baik hati, telaten dan detail betul bapak tadi mempraktekan proses instalasi box bayi.

Aneh betul, jualan produk yang harus menginstalasi sendiri, tapi tak menyertakan manualnya.

Ngga apa-apalah, hitung-hitung melatih kecerdasan spasial saya, daya ingat saya.

Saya membawa box bayi yang belum terpasang. Sampai di rumah, langsung saya panggil isteri untuk meng-instalasi box itu. Lumayan kerja keras juga sampai akhirnya terpasang.

Andra masuk ke box bayi dan matanya melotot, berbinar, menyaksikan rumah barunya. Isteri saya agak tenang sekarang. Dia bisa masak, menyiapkan makanan dengan lebih santai, karena Andra tidak ribut di dalam box bayi itu.

Malam itu, Andra tidur di box bayi. Nyenyak. Sesekali isteri saya mengangkat Andra, untuk memberikan ASI. Dikembalikan lagi, tidur lagi.

Paginya, ketika saya bersiap pergi ke RCTI untuk shooting hari ke-3; Andra tidak mau lagi ditaruh di box bayi. Dia nangis ketika akan diletakkan disitu. Saya sedang di ruang tamu, bersiap. Isteri saya mengangkat Andra yang nangis dari box dan menyanyikan satu lagu dari Mbah Surip…

“Tak gendong kemana-mana…tak gendong kemana-mana…”

Hehehehehehe.. saya pun senyum dalam hati. Udah mulai lucu juga isteri saya sekarang. Mungkin itu cara dia menceriakan dirinya sendiri, ketika saya tak ada di rumah, dan hanya tinggal berdua dengan Andra. Itulah yang membuat saya sangat bersegera ketika selesai beraktivitas di pekerjaan.

Pokoknya…I Love You Full……………………

One thought on “Box Bayi dan “Tak Gendong…Kemana-mana…”

  1. Harus bgt lha pak sayang istri,hehehe… Secara merasa senasib sbg ibu rumahan yg lebih sering seharian di rumah. Jd kadang kalo cuma berduaan ama anak en terjadi sesuatu, jd panik sendiri deh. Kapan nih bs berkenalan dg istri?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *