Juni 2010 kami ke PLN Bogor untuk mengajukan permohonan pemasangan listrik Pondok Yatim Menulis. Diterima oleh petugas, tapi data kurang lengkap, diminta menyertakan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) yang dikeluarkan oleh Kantor Desa.

SKTM segera dimintakan ke kelurahan. Langsung diberikan. Besoknya kembali ke PLN, menyampaikan SKTM. Akan tetapim diberitahu lagi, masih kurang, harus ada syarat pembayaran rekening dari rumah terdekat, disertai dengan fotocopi KTP Kepala Keluarga.

Bersabar saja, kembali ke rumah dan meminta pembayaran rekening terakhir dan fotocopi KTP. Kebetulan sekali, rumah terdekat dihuni oleh anak yatim; dan ternyata ayahnya sudah almarhum, kami minta fotocopi KTP-nya. Tanpa diminta, anaknya cerita, ternyata ini fotocopi KTP terakhir, karena KTP aslinya masih ditahan di sebuah rumah sakit besar di Bogor, tak mampu bayar ongkos perawatan jenazah usai meninggal di rumah sakit tersebut. Duh…

Dengan syarat yang lengkap, kami kembali ke PLN. Optimis, listrik segera dipasang, karena sangat perlu sekali. Setelah semua syarat terpenuhi, pengajuan pemasangan dicatat petugas PLN. “Nanti disurvey katanya”. Itu Juni 2010.

Tunggu punya tunggu, ternyata survey tak kunjung datang, PLN tak kunjung memasang listrik. Sehingga, ketika ada acara yang membutuhkan listrik, kami ‘nyantel’ alias nyambung kabel ke tetangga. Pernah suatu kali, sampai harus membeli lampu darurat, karena ada tamu yang datangnya malam-malam.

Cerita selengkapnya ada di blog YatimOnline

Dapatkan cerita bernilai dari Pondok Yatim Menulis
dan Dukung YatimOnline menuju 2 besar Aksi KlikHati…

Klik TWEET/LIKE dan beri COMMENT

Link: www.klikhati.com/blog/yatim-online