Sebut saja SINGGIH, pria yang secara tak terduga berjumpa dengan seorang wanita yang pernah SINGGAH di hatinya di masa lalu, ketika mereka masih jadi jejaka dan gadis. Karena SINGGIH tak SUNGGUH-SUNGGUH menyadari bahwa wanita itu tak hanya sekedar SINGGAH, akhirnya SINGGIH tak bisa merawat hati dari wanita yang sebenarnya berniat SUNGGUH untuk menjadi bagian dari hidup SINGGIH.
Se-SUNGGUH-nya, SINGGIH tak pernah me-NYANGGAH, bahwa wanita itu, di suatu masa pernah SINGGAH dan berniat SUNGGUH-SUNGGUH untuk dimiliki hatinya. Kini, hati keduanya sudah memiliki dan dimiliki oleh pasangannya masing-masing, tak lagi SINGGAH, tapi sudah SUNGGUH-SUNGGUH ingin membangun mahligai cinta dengan pasangannya masing-masing.
SINGGIH bersyukur bahwa seseorang seperti wanita itu pernah SINGGAH dihatinya, walaupun itu sudah menjadi sejarah. Akan tetapi, rasa itu ditransformasi SINGGIH menjadi ke-SUNGGUH-an untuk mencintai pasangannya yang sekarang; karena SINGGIH yakin, bahwa hidup di dunia hanya SINGGAH saja; dan cinta yang sejati lah, didasari keyakinan kepada Sang Penguasa Hati dan Peniup Rasa Cinta, yang akan mempersatukan sebuah pasangan, di alam fana maupun alam kekal kelak.