Handphone yang saya miliki sekarang adalah yang ke-5. Saya ingat pernah punya HP Nokia 5110 (HP sejuta ummat), HP Erikson T-10, HP Siemens C25, HP Erikson (lupa saya tipenya, pokoknya ber-kamera).

Saya mau cerita bagaimana sampai memiliki 5 handphone.

HP Nokia 5110 saya hilang, dicuri orang. Ceritanya begini.

Ketika itu saya naik angkot dari terminal Baranang siang. Tidak beberapa lama, naik 3 orang. Satu orang duduk di samping saya, dua orang duduk di depan saya. Tiba-tiba, orang yang di depan saya muntah-muntah (ngga ada yang keluar sih, cuman uweeeek..gitu aja), teman di sebelahnya langsung memijit tengkuknya. Saya yang kasihan seklaigus jijik, cuman ngeliatin aja.

Sampai di internusa, orang yang duduk di samping saya turun. Dia membayar , dan berjalan kea rah Bagunde. Dua orang lagi, turun di perempatan Bogor Baru. Saya mulai merasa ngga enak, akhirnya meriksa kantong saya.

Beneran! Handphone saya ternyata sudah hilang. Tadi saya simpan di kantong sebelah kanan. Pasti dicuri sama salah satu dari 3 orang tadi. Tapi, bagaimana pun keselnya saya, udah ngga bisa ngapa-ngapain juga.

HP Errikson T-10 saya rusak karena kecemplung di sungai, waktu ngadain outbond.

HP Siemens C25 saya hilang, dicuri orang juga. Begini ceritanya.

Ketika itu saya akan menuju Depok, mengikuti sebuah pengajian. Baru seminggu saya punya HP ini. Karena berangkat siang, kereta pun tidak terlalu padat. Saya duduk agak pojok. Saya sms sebentar dan menaruh HP di tas bagian depan. Saya beli Koran dan mulai membaca.

Di samping saya ada anak muda, yang ngajak ngobrol.

“Mahasiswa ya Mas…?” katanya

“Iya… “ jawab saya singkat.

“Kuliah dimana?”

“Di Bogor…”

“Ini mau turun dimana?”

“”Di Depok Baru” jawab saya

“Oh.. gitu…”

Anehnya, setelah itu, percakapan berhenti. Saya melanjutkan membaca koran. Ketika sampai di depok lama, laki-laki yang di dekat saya itu turun. Dia mendekati pintu keluar. Saya cuek. Ketika mendekati Depok Baru, saya menuju pintu keluar. Saya meletakkan tas ransel saya di depan. Laki-laki yang tadi di samping saya pun ada di situ, tersenyum ke saya. Di sekitar saya ada sekitar 6-7 orang.

Tiba-tiba, orang yang di belakang saya mendorong. Saya mau terjatuh, tapi dipegangi sama orang yang di depan saya. Tiba-tiba pula, saya mulai curiga. Saya periksa HP di tas depan saya. Hilang!

Saya panik.

“Waduh.. HP saya hilang…”

Saya melihat di sekeliling. Lho, kok orang-orang itu di kantongnya nongol HP beraneka merk. Ada yang di kantong atas, di kantong bawah maupun di kantong belakangnya.

“Mas.. coba calling aja HP-nya.. nih pake HP saya” salah seorang menawarkan jasa baik.

Saya ambil HP-nya dan mulai menghubungi HP saya. Udah pasti ngga bisa dihubungi.

Karena Depok Baru sudah sampai, saya ngga bisa ngapa-ngapin lagi. Saya turun sambil melihat kereta berjalan terus dengan HP saya di dalamnya, entah di tangan siapa diantara orang-orang yang berdiri di pintu keluar tadi.

HP Erikson berkamera saya juga hilang, dicuri orang. Ketika itu saya naik dari Slipi menuju UKI, menggunakan bis bernomor 46. Saya duduk di kursi bagian belakang, karena itu yang masih kosong. Ketika ada yang menelpon, saya menjawab dengan agak menunduk. Saya kemudian meletakkan HP di dalam tas. Perjalanan pun dilanjutkan.

Ketika sampai Halim, saya akan turun. Bis rupanya tidak akan sampai UKI, akan memutar di Halim. Di pintu masuk ada sekitar 4 orang. Ketika menuju pintu keluar di bagian tengah, ada orang yang mendorong saya dari belakang. Saya sempoyongan dan menabrak salah seorang di depan saya, yang berdiri di depan pintu. Tiga orang turun dan satu orang pindah ke depan. Saya langsung memeriksa HP saya. Hilang!

Saya bingung, diantara ke-4 orang itu, yang mana yang ngambil HP saya. Saya datangi orang yang ada di bis, dan bilang kalau dia pencurinya. Dia malah marah, dan mengeluarkan segala macam dari kantongnya. Saya lemes! Ini HP ketiga yang hilang dicuri orang.

Kondektur yang melihat saya bingung, Cuma ngomong:

“Makanya hati-hati mas….!”

Huh…! Kenapa orang yang kecurian yang selalu dinasihati. Kenapa korban yang harus diperbaiki. Kenapa ngga para pencuri itu yang diomongin? Mereka pasti tahu kok orang-orang yang sering jadi trouble di bisnya.

Saya menuju UKI. Duduk di bagian depan, di sebelah seorang perempuan yang sedang sms-an. Saya melirik, dan melihat HP yang digunakannya sama dengan HP saya yang baru hilang. Hiks..hiks.

Saya berbisik dalam hati, Insyallah akan semakin berhati-hati. Sambil ngga habis pikir, kesekian kalinya saya kehilangan HP. HP terakhir yang saya miliki, saya beli tahun 2005, sampai sekarang, alhamdulillah masih ada. Mungkin HP-nya agak mahal menurut saya, maka saya pun jaganya lebih hati-hati. Hehehehehe.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *