Saya pernah membaca sebuah kisah tentang Syaidina Ali dalam sebuah peperangan. Mudah-mudahan ini benar. Ketika musuh sudah bisa ditaklukan, Syaidina Ali dalam posisi menghunus pedang, siap membunuh orang musyrik itu. Apa yang terjadi kemudian? Orang musyrik itu meludah ke arah Syaidina Ali. Syaidina Ali menghentikan rencanya untuk membunuh orang musyrik tersebut.

“Aku tidak mau membunuhmu bukan karena Allah” begitu mungkin pemikiran Syaidina Ali.

Pedang yang sama, orang yang sama. Syaidina Ali bisa saja meneruskan untuk membunuh musuhnya. Akan tetapi, Syaidina Ali adalah orang yang mulia. Sehingga memelihara betul niat di balik tindakannya. Membunuh karena Allah adalah sebuah bentuk penghambaan kepada-Nya. Membunuh karena amarah antar manusia adalah bentuk penghambaan atas hawa nafsu.

Niat bisa membedakan nilai dari sebuah tindakan. Seseorang bisa saja melakukan tindakan yang sama, akan tetapi dengan niat yang berbeda, maka nilai tindakannya pun berbeda. Tindakannya sama, nilai tindakannya berbeda.

Niat itu blue print. Niat bukan sekedar sebuat ucapan di mulut. Niat harus dilatarbelakangi oleh gambaran lengkap tentang apa yang akan dilakukan. Ketika berniat bekerja ke kantor, maka ada perbedaan besar antara orang yang berniat hanya sekedar bekerja dengan orang yang memang menjadikan bekerja adalah bagian dari proses peningkatan kualitas dirinya.

Di area kehidupan manapun, niat adalah salah satu kunci bagaimana kita bisa menikmati hidup. Niat yang benar tentu membuat hidup akan mengalami hambatan. Karena, memang jaminannya, seseorang dengan niat yang benar akan mengalami ujian terkait dengan kebenaran niatnya.

Niat itu blue print, sehingga butuh gambaran jelas tentang apa yang ingin kita raih di masa depan; konsekuensinya, apa yang kita lakukan saat ini terhubung dengan apa yang akan kita raih di masa depan.

Cerita tentang Syaidina Ali yang tidak jadi membunuh musuhnya karena tidak ingin niatnya berjihad dikotori oleh kendali hawa nafsu memberikan gambaran kepada kita bahwa niat itu fluktuatif, bisa berubah-ubah dan tentu saja perlu kendali yang kuat.

One thought on “Niat itu Blue-print

Leave a Reply to tonosaur Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *