Pagi ini, seperti biasa, naik kereta. Sampai di Citayam, ada ibu-ibu yang membawa anaknya, usia 3 tahun-an; dipangku. Karena kereta yang padat, maka anak kecil yang dipangku itu pun nangis.. ibunya bilang…
“Diam..jangan nangis…!” sambil melototin anaknya.
Ibu itu merangsek masuk ke dalam kereta. Susah. Anaknya kembali nangis.
“Diam…jangan nangis…!” kali ini ngomel, udah tambah emosi. Anaknya sejenak diam. Nangis lagi.
“Diam..diam.. ntar diturunin nih..” ibu itu ngomel plus ngancem.
“Bu.. Ibu mendingan yang diem.. berisik..” kata orang di dekat saya; rupanya terganggu dengan omelan si Ibu.
“Ibu turun aja… keretanya padet…kasian anaknya…” kata Bapak yang di sebelahnya lagi…
Ibu itu diam saja. Dia berusaha merangsek masuk, sambil cari posisi yang nyaman. Sambil merangsek, mulutnya tak henti ngomelin anaknya yang sesegukan.
“Diam..Diam…!”
“Ibu yang diem..kasian tuh anaknya..” diiringi omelan dari beberapa orang, karena terganggu dengan omelan si Ibu tadi…
Hmmm…. ngomel yang diomelin… kasian anaknya, kasihan ibunya… tapi, mungkin mereka tak punya pilihan; dengan uang sedikit, ya transportasi paling enak, kereta api yang berjubel itulah pilihannya….
Ketika akan turun, di sebelah saya, ada seorang perempuan yang manyun; ngomong sendiri. Saya nanya,
“Kenapa Mbak?” saya nanya, iseng…
“Itu tuh, yang baju kotak-kotak biru…megang ‘bokong’ saya..ngga dapat jatah kali di rumah…” mbak manyun itu ngomel…
Saya melihat bapak berbaju biru itu, siapa tahu mirip Saipul Jamil, yang lagi rame karena megang bokong Kiki Fatmala.. Ternyata, ngga mirip, malah jauh banget tampangnya…Saya ngeliat Mbak-nya, ngga mirip Kiki Fatmala juga, tapi pakaiannya ketat, agak mirip penyanyi yang suka ngeramein kampanye pemilu…
“Makanya Mbak, kalau pake baju, yang bener, jangan mancing…” suara di belakang ‘ngomelin’ si mbak manyun tadi.
Hmmm, ini lagi.. ngomel karena ‘dilecehkan’ tapi diomelin karena dikira ‘mancing’; sementara bapak berbaju biru itu menghilang, ‘nyelip’ entah dimana; mungkin cari mangsa baru.
Sekali lagi, ngomel yang diomelin. Ketika tak ada pilihan, itulah yang harus dihadapi; berusaha untuk menyesuaikan diri dengan pilihan yang minim tersebut. Ketika kondisi tak bisa diubah, kitalah yang harus mengubah sikap terhadap kondisi tersebut.
ada ulasan tentang sindiran tipe2 pekerja
1)ada agen asuransi 1001 malam ( yang sebel am agen asuransi)
2)ada auditor2 an ( yang lagi di audit boleh baca)
3) ada posisi pintar tuk orang bodoh..
pls visit my blog
http://www.romansabiasa.blogdetik.com
ia manusia kadang merasa paling benar………..dan berhak bicara/ngomel……..padahal dgn omelan itu menggagu pihak lain yg tidak berkepentingan……memang kita butuh orang lain di kehidupan kita ini……senyum aja butuh orang…..tapi baik menurut kita belum tentu baik menurut orang
He..he..he..Mas bikin buku khusus cerita di KRL…kayaknya ini yang paling banyak di posting di blog ini…seru banget…calon pembacanya (pembeli) banyak (ya penumpang kereta api itu )..harganya jangan terlalu mahal, sesekali nanti orang di KRL akan kaget..ternyata yang nulis duduk di sebelahnya..