Satu bulan tepat saya bekerja di kantor yang baru. Saya kerja di penerbitan; jadi memang terkait dengan perbukuan. Mulai dari cari naskah, ngedit, lay-out, dll. Sebagai ‘pengamat’ kehidupan yang tidak perlu diamati, ada beberapa tipe rekan sekerja saya, diukur berdasarkan gaya berpikirnya…Gaya berpikir ini maksudnya adalah cara dia memandang sesuatu (persepsi) dan cara dia mengatur informasi di otaknya.

 

Kalau persepsi itu ada yang konkrit, ada yang abstrak. Yang kongkrit itu APA ADANYA alias bicaranya factual, to the point. Yang abstrak ADA APANYA? Kalau nanya suka nanya balik, pokoknya ngga puas dengan satu jawaban.

 

Pengaturan itu tentang bagaimana dia mengeluarkan informasi, ada yang Sekuensial ada yang Random. Sekuensial itu kalau ngeluarin informasinya (ngomong, ngejelasin, dll) tertatur, berurutan, sistematis. Kalau Random, cara ngelurin informasinya ngga teratur alias acak, kadang acak-acakan.

 

Kombinasi persepsi dan pengaturan informasi ini menghasilkan kombinasi Sekuensial Konkrit, Sekuensial Abstrak, Random Abstrak dan Random Konkrit. Kombinasi inilah yang dinamakan sebagai gaya berpikir yang bisa menghasilkan perbedaan perilaku. Jadi, kalau kita melihat teman kita melakukan sesuatu yang unik, beda banget, percayalah itu dipengaruhi oleh gaya berpikirnya.

 

Bagaimana gaya berpikir itu tercermin dari perilaku teman-teman saya sekantor? Ini dia:

 

1.       Sekuensial Konkrit (SK)

Rekan kerja yang mejanya rapi banget, semuanya tertata dengan baik. Spidol, kertas, keyboard. Pokoknya setiap pulang kerja, segala sesuatu di mejanya itu serapi ketika dia datang. Kalau bicara juga biasanya diawali dengan kata-kata, “yang pertama….”. Pokoknya teratur, detail dan sistematis. Paling ribet kalau ngeliat meja kerja temennya yang acak-acakan. Kadang, saking ngga nyamannya, dia bisa beresin meja temennya, udah gitu bilang..”tuh..kalau rapi, enak khan…” Padahal, buat teman-teman yang lain, justru tau tempat nyimpen sesuatu itu kalau ngga rapi… brak bruk dimana-mana, tapi dia inget..brak bruknya dimana…

 

2.       Sekuensial Abstrak (SA)

Rekan kerja yang hobinya diskusi, ngobrol dan suka berteori. Ada apa pun hobi banget dihubungin dengan teori yang dia baca. Temen saya di kantor ini paling suka ngritik kerjaan orang; padahal kerjaannya sendiri belum tentu juga bagus. Ibarat ngeliat baju rapi dengan dasi bolong, maka dia akan nilai dasi bolongnya dulu ketimbang baju rapinya. Ahli dalam menilai kekeliruan orang. Kuping orang bisa panas kalau denger komentar dia…Kadang, saking pengen keliatan cerdasnya, dia kalau argument panjang banget, padahal panjang ngomongnya itu yang bikin bingung.

 

3.       Random Abstrak (RA)

Rekan kerja yang perasa banget. Kalau dia melakukan kesalahan, udah kaya mpok Minah di Bajaj Bajuri; minta maaf melulu, sampai seminggu. Rajin banget curhat sama saya. Apa aja diomongin. Enaknya, kalau lagi meeting, pasti bawa makanan. Kalau ada yang bikin ngga enak, kadang ngga mau frontal, lebih sering dipendem sendiri, eh tiba-tiba nongol tulisan di blognya tentang masalah yang dia alami, tapi pake nama-nama samaran.

Kalau buka laci mejanya, biasanya segala macam barang ada disitu; yang baru maupun yang kadaluarsa, yang perlu maupun ngga perlu.


4.       Random Konkrit (RK)

Nah, ini yang rada unik. Di kantor saya, pernah ada karyawan yang kebetulan dapet kursi pake roda, jadi suka ngider kemana-mana, karena memang pekerjaan dia harus liat buku disini, disitu; pokoknya bergerak. Dia ngga mau jalan, hanya mengandalkan kursi berodanya itu. Sret..kesana, sret kesini….Masalahnya, posisi terakhir kursi sebelum pulang kerja itu, kadang tidak dikembalikan ke tempat semula. Sehingga, orang dari bagian yang bertanggung yang ngatur ketertiban di kantor, kesel juga. Setelah diberi tahu berkali-kali, masih gitu juga… akhirnya, kursinya itu diiket mati ke kaki meja. Sejak itu, kursinya tidak kemana-mana, baik pagi, ketika siang, sampai pulang kerja.

 

Memang, di tempat kerja ini cara mikirnya beda-beda, perilakunya beda-beda. Tapi, yam au diapain lagi. Saya sih jadiin yang kaya gini bahan observasi aja, sambil ketawa-ketiwi nulis di blog or facebook. Perbedaan itu kalau dicerna dengan positif, kebawanya jadi enak.

 

So..bagaimana dengan Anda dan teman-teman Anda?

One thought on “Memahami Uniknya Teman Kerja

  1. Kalau boleh curhat nih, semua rekan kerja minta perhatian, lebih-lebih dari anak bungsu yang lagi ABG. Dan tipenya sih ada yang sibuk menyelesaikan kesibukan dan sibuk mencari kesibukan.

  2. Tp itu asyiknya hidup ya kak Baban, penuh warna-warni dg berbagai polah tingkah manusianya, dari yg nyenengin ampe yg nyebelin, hehe…

    iya.. rasanya rame kalau hidup penuh warna-warni….

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *