Tahun baru akan ada setiap tahun.

Menjadikannya sebagai momentum perubahan adalah pilihan.

Kaum muslimin berhijrah dikarenakan tekanan kaum Quraisy yang semakin berat. Tekanan adalah bagian proses ‘kenaikan kelas’. Pengelolaan tekanan yang baik akan menghasilkan lejitan. Demikianlah yang terjadi dengan Rasulullah dan kaum muslimin. Dengan senantiasa mengharap petunjuk Allah SWT, maka hijrah pun dilakukan.

Persiapan matang adalah bagian penting dari kesuksesan. Maka Rasulullah pun melakukan berbagai persiapan untuk hijrah terbesar ini. Hijrah sebelumnya—ke Habasyah dan Thaif—sudah dilakukan. Kini, tujuannya adalah Madinah. Sebagai penduduk Madinah sudah berinteraksi dengan Rasulullah, bahkan melalui baiat Aqobah, maka Rasulullah mendapatkan komitmen dari orang Madinah untuk mengimani ajaran Islam. Rasulullah juga mengirim Mushab bin Umair untuk mengajarkan Al Qur’an, sebagai upaya conditioning.

Manajemen muncul karena adanya keterbatasan. Tekanan membuat pengelolaan keterbatasan harus benar-benar tepat sasaran. Petunjuk dari Allah adalah seperti kunci bagi efektivitas pengelolaan sumber daya yang terbatas, hingga bisa mencapai tujuan yang diinginnkan.

Kunci dari manajemen sumber daya manusia adalah menempatkan orang yang tepat pada posisi yang tepat dan waktu yang tepat. Kualitas kaum muslimin dikelola dengan baik oleh Rasulullah. Pemilihan Abu Bakar Ash Shiddiq untuk menemani hijrah, Abdullah bin Uriaqith yang non muslim untuk menjadi pemandu, Abdullah bin Abu Bakar sebagai informan, Amir bin Fuhairiah sebagai penggembala kambing, Asma binti Abu Bakar sebagai pembawa makanan selama bersembunyi di Gua Tsur, hingga Ali bin Abi Thalib yang ditugaskan untuk menyamar.

Persiapan yang matang harus ditunjang dengan usaha yang paling maksimal. Akumulasi usaha dari kaum muslimin membuat segala persiapan matang—mulai dari conditioning di Madinah, hingga keberangkatan Rasulullah, perencanaan adalah bagian dari pencapaian sukses. Perjalanan penuh bahaya tersebut tak lepas dari ketawakalan Rasulullah dan Abu Bakar dan perlindungan Allah SWT yang mengirimkan ‘pasukan’nya untuk menyelamatkan Rasulullah.

Ketika Rasulullah tiba di Madinah, maka penegakan Islam di sebuah negeri pun menemukan momentumnya. Islam ditegakkan sebagai rahmatan lil alamin. Buktinya, proses hijrah Rasulullah ternyata menjadi informasi yang tersebar ke seluruh pelosok gurun sahara, dan menyentuh hati beberapa orang kaum musyrikin seperti Amr bin Ash dan Khalid bin Walid, akhirnya terbuka hatinya hingga menjadi pendukung dan penegak Islam yang sangat kuat.

Al Qur’an menjadi sumber kekuatan bagi kaum muslimin di Madinah. Kekuatan itu menyeruak menjadi show of force ketika kembali ke Mekkah dan melakukan futuh Makkah. Kemenangan tanpa peperangan.

Hijrah adalah bagaimana melakukan perubahan—berubah. Berubah adalah pilihan yang dimulai dari dalam. Hijrah adalah berubah; mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah sebagai dampak dari pengambilan keputusan tersebut.

Hijrah adalah berpindah dari satu kondisi ke kondisi yang lebih baik. Hijrah adalah berubah yang berbuah; berubah ke arah yang lebih baik. Berbuah adalah tumbuh, bertambah baik dan bermanfaat.

Hijrah adalah berubah yang berbuah. Hijrah adalah tentang bagaimana mengambil keputusan yang dimulai dari dalam dan hasil perubahannnya menumbuhkan kualitas, menambah baik serta menghasilkan manfaat bagi lingkungannya.

One thought on “Hijrah: Berubah yang Berbuah

Leave a Reply to mew da vinci Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *