“AKU BISA MENGUBAH DUNIA”

 Percaya nggak dengan judul di atas?

Nggak percaya?

Sama!

Saya juga nggak percaya pada awalnya dan bilang kalau orang yang mengatakan hal itu adalah “Mr. Sok Tahu”. Tapi setelah mengalami belajar yang sesungguhnya, sukses maupun gagal, ternyata bisa juga lho kita percaya dengan kata-kata di atas – “Aku bisa mengubah dunia”. Caranya? Ya dengan belajar! Karena dengan belajar kamu bisa mengubah dunia; dunia yang paling dekat dengan kamu, yaitu dunia pandangan, pikiran dan hati kamu.

Coba deh, sekarang kamu bayangin ada 3 remaja yang lagi duduk di pinggir danau, mereka mengenakan kacamata dengan warna yang berbeda, yaitu hijau, biru, dan hitam. Si kacamata hijau bilang, “wah indahnya danau yang hijau ini…”. “Buta kali kamu, danau biru kok di bilang hijau!” kata si kacamata biru. Orang terakhir, si kacamata hitam, dengan wajah bingung berkata, “Kalian ini bagaimana, cuaca mendung begini kok dibilang indah, wah payah deh…!”

Nah, kenapa mereka berbeda pendapat? Kenapa ada yang bilang danaunya berwarna biru lah, hijau lah, bahkan hitam? Yap! Karena mereka mengenakan kacamata yang berbeda. Mereka bisa aja ribut mempertahankan pendapatnya, dan tidak ada yang paling bener. Semua itu karena mereka melihat dari kacamata yang berbeda (cara memandang yang berbeda).

Demikian halnya dengan belajar. Kalo kita memandang belajar dengan kacamata yang salah, entah itu hitam, biru, merah, atau burem, maka kita akan memiliki arti belajar hanya sebatas itu saja. Nih contohnya, “belajar bikin bete”. “Belajar lama-lama nanti pake kacamata minus lho?” “Belajar sih bisa ngurangin temen”. “Belajar cuman ngabisin waktu”

Padahal sebenernya kamu bisa melihatnya dari sudut pandang yang berbeda; “Fisika itu Asyik” kata Pak Yohannes Surya[1]; “Nulis itu asyik” kata Raditya Dika si Kambing Jantan “Matematika itu bikin hidup lebih hidup” kata Baban Sarbana (itu saya lho!). Kalau fisika dan matematika aja asyik, pasti belajar juga asyik dong!

Oleh karena itu, kalau kamu bener-bener niat ingin belajar, awali saja dengan menyadari apakah kita melihat belajar sudah dari banyak sisi? Apakah kita sudah mengenakan kacamata yang benar untuk melihat belajar? Kalau kacamatanya sudah benar, mungkin aja kurang gaya; .kalau kacamatanya salah, kenapa nggak nyari gantinya…

Wah, wah, setuju nggak kalau saya bilang bahwa sepertinya  kamu perlu memakai kacamata baru untuk melihat lebih banyak sisi dari belajar, supaya bisa melihat belajar seindah warna aslinya.

Melalui buku ini , saya ngajak kamu untuk melihat belajar dan tentu saja memahami yang namanya cerdas dari kacamata AMPUH. AMPUH ??? Apaan tuh?

Oh ya, masing-masing kepanjangan dari AMPUH juga memiliki nama yang memudahkan kamu mengingat ikon AMPUH. Namanya memang kaya nama orang Sunda (ada Lamlam, Binbin, Gungun, Kunkun dan Jamjam) diulang-ulang. Kata orang, nama orang Sunda itu tolong menolong; alias ada pengulangan dari nama depannya. Kaya nama saya ini, Baban Sarbana, tolong menolong khan?

Sekarang saya mau jelasin dikit tentang apa itu AMPUH:

  • Ambil Kesempatan. Kamu perlu melihat dunia yang akan kamu jalani sebagai kesempatan yang harus kamu manfaatkan, karena pas kesempatan nggak kamu ambil, maka akan menjadi kesempitan.
  • Mantapkan Motivasi. Kamu perlu membekali diri dengan motivasi yang  mantap, setiap langkah yang kamu jalani adalah bagian dari sukses yang kamu rencanakan dan dapat membuat kamu makin dewasa dalam berpikir dan bertindak.
  • Pelajari Keterampilan. Modal lain yang nggak kalah pentingnya adalah keterampilan, yang bisa bikin kamu lebih “ahli” dengan menguasai keterampilan berpikir, belajar dan mengatur waktu.
  • Usaha Optimal. Kamu akan mengalami kegagalan dan kesuksesan; yang paling penting bukan tentang apa yang kamu alami, melainkan bagaimana kamu menghadapi pengalaman tersebut; kamu butuh kunci-kunci untuk mengatasi baik kegagalan maupun kesuksesan.
  • Hidup Seimbang. Kamu tidak hanya harus memahami apa yang kamu yakini, akan tetapi perlu juga mewujudkannya dalam kehidupan sehari-hari; kamu harus menjadi model – melakukan apa yang kamu yakini.

Berani terima tantangan???

Semoga aja buku AMPUH ini bisa kamu jadikan kacamata untuk melihat belajar sebagai dunia yang menyenangkan, penuh warna, dan yang jelas bisa menjadi bagian dari rencana kamu menuju sukses yang kamu cita-citakan.

Ayo kita mulai petualangan AMPUH!

[1] Penulis pada rubrik Fisika Itu Asyik di Harian Kompas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *