Menulis adalah pekerjaan seluruh indera pada tubuh manusia.

Menulis bukan hanya pekerjaan mata; karena Hellen Keller yang tunanetra pun tulisannya telah mengguncang dunia.

Menulis bukan hanya pekerjaan tangan; karena Stephen Hawking yang lumpuh tubuhnya, bisa menghasilkan karya fenomenal.. Brief History of Time…

Menulis adalah pekerjaan seluruh indera yang diperintah oleh otak dan dikendalikan ritmenya oleh hati. Menulis yang dikerjakan secara akumulatif oleh seluruh indera, diperintah otak dan melibatkan hati; akan menghasilkan ‘ruh’ dalam tulisan…

Orang yang membaca bisa berurai air mata; tertawa terbahak, bahkan emosi meledak. Hanya karena ruh tulisan menyeruak, nampak dan menyentuh jiwa pembaca…

Bagaimana menulis yang bisa menyentuh jiwa?

Pertama…
Penuhi alam pikiran kita dengan KESADARAN bahwa sesungguhnya Allah telah memberi anugerah kesempurnaan kepada setiap manusia. Sempurna dalam ketidaksempurnaannya sekalipun.
Menyadari bahwa anugerah Allah berupa kemampuan belajar dan berpikir sebagai kerja otak yang luar biasa, memadukan akson dan dendrit serta trilyunan saraf, menjadikan kejadian sebagai pelajaran.
Menyadari bahwa anugerah Allah, dengan kemampuan berpikir, yang membedakan antara manusia dengan hewan ciptaan-Nya.
Menyadari bahwa, menulis adalah bagian dari tanda bersyukur kepada Allah akan anugerah otak kiri dan otak kanan, ke lima indera dan tentu saja hati yang selalu menjadi mata untuk jiwa..
Menulis adalah menyadari bahwa anugerah adalah pemberian Allah dan membuat lisan berucap niat untuk mensyukuri anugerah tersebut dengan penuh kecintaan kepada Allah.

Kedua
MengEKSPOSE anugerah Allah, dengan mengoptimalkannya untuk menjadi pewaris ciptaan Allah. Mengekspos setiap titik anugerah Allah dan membuatnya menjadi bagian dari tanda bersyukur. Mengekspos adalah tak menjadikan anugerah sebagai hal yang sia-sia. Ketika mata masih bisa melihat, maka lihatlah yang membuat kita terkagum-kagum kepada Allah.
Ketika otak dan hati masih bekerja, ekspose hingga bisa menjadikan diri sebagai bagian dari pembawa cerita tentang keagungan Allah.
Menulis melatih kepekaan indera, otak dan hati. Menulis membutuhkan ekspose dari setiap anugerah Allah kepada setiap manusia..

Ketiga…
SELARASkan setiap apa yang kita miliki, hingga menjadi bagian dari ke-utuh-an jati diri sebagai manusia.
Manusia adalah mahluk komunikan, yang eksistensinya hadir ketia ia berkomunikasi dengan manusia lain, Tuhannya dan alam.
Menulis adalah menata huruf demi huruf, kata demi kata, kalimat demi kalimat, paragraf demi paragraf, bab demi bab hingga menjadi kerangka pikir yang utuh.
Menata data menjadi informasi; menata fakta menjadi ilmu pengetahuan; tragedi menjadi pelajaran; kegembiraan menjadi motivasi.
Menulis adalah menata. Menata seluruh indera, otak dan hati, untuk menyampaikan kepada dunia, bahwa Allah Maha Kuasa.

Keempat…
Menulis adalah mendesain pengalaman dan mengisi segala hal yang dijumpai melalui indera, otak dan hati untuk memperkaya pengalaman tersebut.
Menulis adalah melakukan PENATAAN pengalaman demi pencapaian visi hidup. Penataan pengalaman akan menghasilkan hidup yang menghidupkan dan perjalanan detik demi detik menjadi kisah yang menyenangkan.
Menata pengalaman seperti hidup dengan puzzle besar yang setiap bagiannya mudah untuk dikombinasikan, karena tahu akan berwujud seperti apa suatu ketika.
Menulis memudahkan kita untuk memilah, memilih, meramu dan merancang setiap episode hidup, tertata dalam pengalaman yang membuat visi hidup adalah tujuan yang terang benderang.

Kelima
Menulis adalah pekerjaan INTUITIF, karena setiap indera telah terkelola, otak bekerja dan hati menjadi raja. Kejadian se-mengecewakan apa pun adalah berita dari Allah yang dapat diurai menjadi kata-kata.
INTUISI yang akan secara OTOMATIS menjadikan pengambilan keputusan yang tepat dapat menghindarkan manusia dari keputus asaan.
Menulsi dengan intuisi menjadikan hati sebagai mata dan rasio sebagai alat pencernaannya…

Keenam
Menulis adalah bentuk penghambaan yang kembali lagi kepada hakikat sebagai mahluk ciptaan-Nya. Ruh setiap manusia mengaku Allah sebagai Maha Pencipta. Menulis yang menyentuh jiwa adalah bentuk pengakuan ke-hamba-an; bahwa manusia sesungguhnya wajib untuk MENYADARI sepenuhnya bahwa Allah memberikan anugerah kesempurnaan (bahkan dalam ketidaksempurnaannya), MENGEKSPOSE semua anugerah hingga bisa optimal, MENYELARASKANnya supaya seimbang; MEMBANGUN dan MENATAnya supaya bisa tumbuh dan bertambah sempurna; menjadikannya sebagai kerangka dalam memilah, memilih, meramu, merancang secara INTUITIF, dan tentu saja mengINTEGRASIkannya sebagai bagian dari bentuk penghambaan kepada Sang Pencipta.

Menulislah sebagai bentuk penghambaan kepada Sang Pencipta; Menulislah sebagai tanda bersyukur.
Sentuhlah jiwa diri sendiri untuk menyentuh jiwa orang lain…

Thank you for my Inspiring ‘AWESOME’ Friend…
(Writing on Kereta Express Pakuan, Juanda – Bojong Gede…)

One thought on “Menulis Sepenuh Hati: AWESOME Writing

  1. kalau hati lagi tdk enak, paling sebel, tulisan kita biasanya jadi ngelantur… tips yang bagus !

    kecuali nulisnya ngga pake hati ya?….

  2. Menulis adalah hal yg paling indah yg di berikan Allah.. Harus disyukuri ketika kita pandai menuliskan sesuatu hingga dapat menbuat org lain senang dgn tulisan kita, apalagi org yg baca tulisan kita mau berubah utk sesuatu hal yg baik.

  3. Menulis itu adalah melihat dari dan sekitar kita dengan mata hati dan mata pikiran. Akhirnya tergores melalui tangan. jadi kalo tulisan lagi ngelantur, ga malasah…

    semangat terus

  4. m’create alam maha dahsyat ini jelas mustahil buat kita, tp sekedar melukiskan’a lewat pena yg terbatas milik kita, adlh bukti kekaguman atas karya-Nya.
    kang baban, lanjuuut… ;p

  5. Kang Baban kok bisa nulis di KRL yah.. tips nya bagaimana? Saya kalau lagi dijalan, naek motor, lagi (maaf) di toilet tuh suka banyak ide menulis tapi pas nyampe rumah ilang.. 🙁

    hihihi.. toliet adalah tempatnya otak pada kondisi gelombang alpha, karena sangat mudah khusyu-nya… hihihihi.. kalau saya pake teknik Mind Mapping; jadi kebentuk dulu peta tulisannya.. setelah itu pake Fast Writing.. nulis cepet. secepet-cepetnya.. kaya kebelet gitu…. eniwei.. ndak bisa ngobrol di tulisan begini… kudu praktek dan latihan… latihan naik kereta, latihan naik motor, latihan ke toilet…ya nggak?

  6. menulis memang sesuatu yang menyenangkan dan menyebalkan……..menyenangkan karena kreatifitas dan naluri tersalurkan lewat nada-nada tulisan yang berirama,tapi menyebalkan karena kadang sulit menuangkan kata yang berirama padahal sangat ingin menuangkannya meski memutar balik otak menguras pikiran kadang yang ada terpaku dalam lamunan yang sulit di presentasikan dalam alunan menulis.
    salam kenal juragan….:)

  7. Terima kasih sahabat, tulisannya…siiip banget lah!
    Orang awam jadi bertambah ilmu lagi nih…menulis sih sudah bisa dari kecil…cuma menuangkan ide ke sebuah tulisan itu he…he…perlu niat, ilmu, suasana sekitar mendukung, perasaan hati lagi enak dan yang paling susah adalah merealisasikan buah pikir kita dalam kehidupan nyata. Kadang tulisan adalah tipuan alam pikir demi sebuah hasil karya yang menarik, sehingga tulisan sama perbuatan…..wuiiih…..jauh banget. Padahal menuangkan ide ke tulisan itu adalah proses membangun diri, jiwa dan sikap.
    Maaf ya ….orang awam mah tulisannya banyak tapi intinya itu-itu juga..he..he..
    Sukses selalu sahabat!

  8. memang produktif sekali kang baban, bisa update di kereta..

    Menulis tuh paling enak kalo menurut saya pas mendadak… kalo direncanakan.. ini itu.. malah lama.. kalo mendadak.. begitu ada ide… settt langsung ditulis.. mantapp.. penyempurnaan tinggal sesudahnya.

    Btw kang, untuk gangselot.com, cpanelnya apa yah.. saya mau upload blognya

    ntar saya tanya sama yang kelola ya.. saya juga lupa…hehehehe..

  9. Thanks banget atas tulisannya. Pasti nulisnya dengan sepenuh hati, memberikan masukan bgmn menulis dengan hati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *