Jadi ingat dengan pertanyaan pendengar ketika siaran di Wadi FM, sebuah radio swasta di Bogor.
“Kang, apakah minder itu turunan?”
Hmmm… ngga kebayang kalau minder turunan. Mungkin di suatu tempat, ada sebuah keluarga mindeeeeeeer semua, karena memang dari garis keturunannya, mereka dilahirkan sebagai orang minder.
Atau mungkin ada sebuah bangsa, yang kemana-mana mindeeeeeer melulu. Jangan-jangan, itu bangsa Indonesia lagi?
Yang jelas, minder itu bukan turunan. Minder itu lebih kepada menilai terlalu rendah dengan apa yang dimiliki. Minder itu karena kurang bersyukur. Minder itu karena memang memposisikan diri lebih rendah dari seharusnya.
Menurut saya, orang minder itu bisa dibedakan karena beberapa sebab:
1. Minder karena fisik.
Ini orang-orang yang menganggap proporsi tubuh yang dianugerahkan kepadanya oleh Tuhan, tidak tepat. Jadinya, merasa kegedean hidung, kekecilan mata, kelebaran kuping, kebesaran kepala, kegedean jempol atau kebanyakan jari.
2. Minder karena pikiran
Ada beberapa teman saya, yang sampai sekarang ngga jadi-jadi nulis di blognya. Ketika saya tanya, kenapa?
Jawabannya: MINDER…. wah, ini minder model lain lagi. Minder karena pikirannya takut tidak diterima orang lain.
3. Minder karena pergaulan
Ini tipikal minder karena dirinya merasa didefinisikan oleh lingkungan tertentu. Ketika keluar dari lingkungan itu, dia minder. Contoh, kalau ada anak kampung, kemudian sekolah di kota, maka ke-kampung-annya akan bisa membuat dirinya minder
4. Minder karena pendidikan
Pernah kejadian, teman saya merasa minder karena bergabung dalam organisasi/LSM yang didalamnya orang-orang yang punya pendidikan tinggi. Dia sendiri lulusan SMA. Tiap mau mengajukan pendapat, terkungkung dengan ketakutannya sendiri, karena minder dengan pendidikannya.
5. Minder karena penampilan
Ini ada lagi, minder karena ngerasa salah kostum melulu. Tiap mengenakan baju, celana, sepatu, dan lainnya, kayanya ngga pas aja. Jadinya minder. Minder karena penampilan begini biasanya sering menghinggapi orang-orang yang tidak update dengan fashion.
Nah.. minder itu sebenarnya pilihan. Ketika Anda memilih menganggap lebih rendah diri Anda dari yang seharusnya, maka selamanya Anda akan minder. Tapi, jika Anda melihat diri Anda proporsional, maka Anda akan berjalan dengan santai, menganggap diri Anda apa adanya, dan minder bukan bagian dari diri Anda.
Yang jelas, minder itu pilihan, bukan turunan.
Bener ban, minder itu pilihan bukan keturunan, tapi….. sebetulnya, siapa sih yang mau milih minder? kan gak nyaman juga, ngapain dipilih? pengennya kan kita selalu PD, tapi lagi…. minder itu selalu datang tanpa diundang, bisa kapan saja saat hati sedang tidak fit..
minder itu datang ngga diundang, pulang ngga diantar.. kaya Jaelangkung dong…hehehehehe
klo minder karena ngga punya duit gimana bro..???
intinya sih sebuah kata minder itu bisa diartikan terlalu banyak mikir.. apapun yang dipikirkan hal itu dipikir terlalu dalam dan mengganggu aktifitas otak itu sendiri..
ahirnya jadi bingung2 ku memikirnya deh..
hehe..
yang jelas kalo uda ada tanda2 minder sebaiknya istirahatkan pikiran..
minder karena ngga punya duit? wah, ini minder strategi kali ya…hahahahahaha. beda tipis nih antara minder ama ngaku…
terimakasih tas postingnya
semoga sukses selalu..
stjuu